Jakarta (ANTARA) – Startup taksi terbang listrik milik Hyundai Supernal menghentikan sementara pengembangan program armada kendaraan mereka setelah sang CEO dan CTO mundur.
Dilaporkan TechCrunch pada Minggu (7/9) waktu setempat, perombakan itu terjadi di saat Supernal baru saja memulai teknologi uji terbang pertama pada awal tahun ini. Meskipun Supernal telah melakukan uji coba lanjutan, perusahaan tersebut masih mempersiapkan uji terbang tanpa kabel pertamanya.
Supernal merencanakan layanan komersial taksi terbang mereka diluncurkan pada 2028.
Baca juga: Hyundai Motor perkenalkan prototipe taksi udara baru pada CES 2024
Perusahaan rintisan tersebut mengumumkan kabar kepergian CEO Jaiwon Shin akhir pekan lalu. Sementara itu, CTO David McBride juga dikabarkan telah mengundurkan diri, namun, Supernal menolak untuk berkomentar.
Supernal juga mengatakan pemimpin yang baru nanti akan menilai dan menentukan rencana perusahaan untuk masa depan.
Direktur pengembangan bisnis senior Supernal David Rottblatt saat ini mengawasi operasi bisnis Supernal selama transisi sebagai COO Interim.
Setelah dipisahkan dari Hyundai Group pada 2021, Supernal memberhentikan puluhan karyawan di awal musim panas tahun ini menjelang perombakan eksekutif. Secara tiba-tiba mereka juga menutup kantor pusat mereka yang terletak di Washington, D.C., Amerika Serikat, pada akhir tahun lalu.
Hyundai Group memiliki rencana besar untuk menunjuk pemimpin baru yang memiliki pengetahuan mendalam tentang operasi bisnis untuk memajukan solusi Mobilitas Udara Perkotaan (UAM) mereka dan membantu perusahaan bertumbuh.
Baca juga: Kemenhub bakal revisi aturan agar taksi terbang bisa beroperasi di RI
Baca juga: Taksi terbang EHang 216-s kantongi izin bawa penumpang di Jakarta
Baca juga: Otorita IKN uji coba taksi terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
