Jakarta (ANTARA) – Meski mobil listrik tidak memiliki knalpot atau saluran isap udara seperti mobil bermesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE), serta keamanan baterainya yang sudah teruji, bukan berarti pengendara tidak perlu berhati-hati saat melewati genangan air, utamanya di cuaca ekstrem dan musim banjir saat ini.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa, menekankan bahwa hal utama yang harus diperhatikan adalah batas rendam air (wading depth) yang telah ditentukan oleh pabrikan.
“Kita tetap harus memperhatikan wading depth yang ditentukan pabrikan, biasanya tidak melebihi setengah roda atau dasar pintu. Beberapa EV, seperti BYD Yangwang U8, bahkan dirancang mampu berenang di air hingga 30 menit, jadi berbeda-beda,” ujarnya.
Baca juga: Mobil listrik terbakar di jalan? Ini langkah yang wajib dilakukan
Saat melewati banjir, pengemudi disarankan untuk melaju perlahan dan konstan dengan kecepatan 5–10 km/jam.
“Ini untuk menciptakan gelombang busur di depan kendaraan, membantu menekan ketinggian air di sekitar bodi,” kata Yannes.
Ia juga mengingatkan agar tidak berhenti di tengah genangan dan menghindari akselerasi mendadak, guna menjaga momentum tetap stabil.
Setelah berhasil melewati banjir, sangat disarankan untuk segera memeriksakan mobil ke bengkel resmi. Pemeriksaan bertujuan memastikan segel baterai dan insulasi kelistrikan tetap aman, karena kerusakan di bagian ini bisa berisiko besar dan mahal untuk diperbaiki.
Dengan mengikuti panduan ini, pengemudi mobil listrik dapat meminimalisir risiko kerusakan saat menghadapi kondisi jalan yang tergenang banjir.
Banyak mobil listrik memiliki baterai yang telah lolos berbagai uji keamanan terkait air. Namun, tetap disarankan untuk lebih baik mencari alternatif jalan yang bebas banjir.
Meski mobil listrik umumnya telah dirancang dengan perlindungan kelistrikan yang baik, tetap ada risiko jika air masuk ke konektor atau komponen kelistrikan lainnya, terutama jika segel-segel pelindung mengalami keretakan atau sudah aus.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil listrik untuk melakukan pengecekan rutin pada sistem kelistrikan dan memastikan komponen-komponen tertutup rapat, terutama saat memasuki musim hujan. Pencegahan sejak dini akan jauh lebih murah dibanding biaya perbaikan akibat kerusakan karena air.
Baca juga: Kiat aman berkendara pakai mobil listrik saat melintasi banjir
Baca juga: Berkendara aman dengan mobil listrik saat musim hujan
Baca juga: NETA buktikan mobil listrik V-II aman dikendarai melewati banjir
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025