Berita

Mobil listrik terbakar di jalan? Ini langkah yang wajib dilakukan

×

Mobil listrik terbakar di jalan? Ini langkah yang wajib dilakukan

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Meskipun mobil listrik dikenal efisien dan ramah lingkungan serta telah teruji keamanan baterainya, risiko kebakaran tetap bisa saja terjadi saat naas, layaknya mobil konvensional atau berbahan bakar minyak karena banyaknya pemicu sebuah kendaraan dapat terbakar.

Bila insiden ini terjadi di jalan, pengendara dan penumpang tidak perlu bingung, ada beberapa langkah krusial yang harus dilakukan demi keselamatan, seperti yang diungkap pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu, saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Baca juga: Korea Selatan larang EV dengan baterai penuh parkir di area basement

“Jika mobil listrik yang dipakai terbakar sekecil apa pun di tengah jalan, segera hentikan kendaraan di lokasi aman dan matikan sistem kelistrikan. Keluar dari kendaraan bersama semua penumpang tanpa mengambil barang bawaan. Tinggalkan kendaraan secepat mungkin,” jelas Yannes.

Setelah keluar dari kendaraan, segera menjauh minimal 15 meter untuk menghindari paparan panas ekstrem, asap beracun seperti seperti karbon monoksida, hidrogen fluorin, hidrogen sianida, litium, nikel, kobalt (pada jenis baterai tertentu) dan bahan kimia berbahaya lain yang dapat merusak paru-paru dan organ lain, atau potensi ledakan akibat thermal runaway.

“Jaga jarak aman karena api bisa menyebar cepat dan baterai LFP (baterai dari litium besi fosfat) atau NMC (baterai berbahan dasar Nikel Mangan Kobalt) tetap berisiko thermal runaway meski api tampak padam,” imbuh Yannes.

Thermal runaway pada baterai adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan suhu yang tidak terkendali di dalam sel baterai, yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Setelah menjauh dengan aman, segera hubungi pemadam kebakaran.

“Segera hubungi dan informasikan layanan darurat dan pastikan informasi bahwa ini adalah kendaraan listrik agar penanganan sesuai prosedur khusus EV,” kata Yannes.

Yannes juga mengingatkan agar tidak mencoba memadamkan api sendiri, apalagi menggunakan air biasa yang bisa menyebabkan sengatan listrik. Alat pemadam api ringan (APAR) khusus mobil listrik memang masih relatif mahal, namun bisa memperlambat penyebaran api di fase awal dan memberi waktu untuk evakuasi.

“Harga APAR khusus mobil listrik lumayan mahal tapi harganya sebanding dengan fungsinya untuk menghadapi risiko spesifik tahap awal kebakaran EV, setidaknya dapat sedikit memperlambat sebaran, bukan memadamkannya,” ujar Yannes.

“Menyediakan APAR di EV setidaknya dapat meningkatkan peluang keselamatan dalam situasi darurat,” ia menambahkan.

Baca juga: Pakar: Kebakaran Wuling Air EV bisa jadi korsleting sistem kelistrikan

Baca juga: Rumah di Makasar Jaktim terbakar diduga korsleting listrik mobil

Baca juga: Pabrik pemasok baterai mobil listrik Tesla hingga BMW terbakar

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mahjong wins mengganti tombol menjadi lebih gacor menghasilkan banyak uang dari mahjong wins kak junot menang 86 juta